Perang Sisilia Kedua (410-340 SM): Konflik dan Dampaknya
Perang Sisilia Kedua (410–340 SM) merupakan konflik penting yang memperkuat kekuasaan Athena di Mediterania dan menandai fase penting dalam sejarah Perang Peloponnesia.
Perang Sisilia Kedua (410–340 SM) merupakan konflik penting yang memperkuat kekuasaan Athena di Mediterania dan menandai fase penting dalam sejarah Perang Peloponnesia.
Perang Sisilia Ketiga (315-307 SM) adalah konflik penting antara Sparta dan koalisi Yunani, menandai peristiwa krusial dalam sejarah peperangan di Mediterania kuno.
Perang Peloponnesus (431-404 SM) adalah konflik utama antara Athena dan Sparta, yang mempengaruhi kekuasaan dan keseimbangan kekuatan di Yunani kuno secara mendalam.
Perang antara 334-323 SM yang dipimpin Alexander Agung menandai penaklukan besar dan penyebaran kebudayaan Yunani di wilayah Timur Tengah, mengubah sejarah dunia secara signifikan.
Perang Lamia (323-322 SM) adalah konflik penting yang menandai pertempuran epik antara kekuatan besar di masa kuno, mempengaruhi sejarah dan kekuasaan wilayah tersebut.
Perang Belanda-Swedia (1657-1660) adalah konflik penting yang mempengaruhi kekuasaan di Eropa Utara, dengan dampak signifikan terhadap politik dan perdagangan wilayah tersebut.
Perang Denmark-Swedia (1656-1660) adalah konflik penting yang memengaruhi kekuasaan di Skandinavia, dengan dampak signifikan terhadap sejarah politik dan militer wilayah tersebut.
Perang Russo-Swedia antara 1656-1658 adalah konflik penting yang memengaruhi kekuasaan di Baltik, menandai perubahan dalam hubungan antara Kekaisaran Rusia dan Swedia.
Perang Polandia-Swedia (1655-1660) adalah konflik penting yang memengaruhi geopolitik Eropa Tengah, dengan dampak signifikan terhadap kekuasaan dan wilayah kedua negara.
Perang Rusia-Polandia antara 1654-1656 adalah konflik penting yang mempengaruhi hubungan kedua negara dan wilayah Eropa Timur, meninggalkan dampak sejarah yang signifikan.